Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penggunaan Karakter Adopsi dalam Bahasa Nias



Bahasa Nias merupakan bahasa daerah yang dituturkan oleh suku Nias.

Huruf vokal dan konsonan yang diadopsi ke dalam tata penulisan bahasa Nias adalah berjenis karakter Ö / Õ dan Ŵ.

Karakter Ö atau Õ merupakan karakter yang juga digunakan dalam penulisan kosakata dalam bahasa Nias dari berbagai kelas kata. Demikian pula hanya dengan karakter Ŵ.

Baca juga: Karakter adopsi untuk bahasa Nias

Seperti telah diulas sebelumnya bahwa karakter adopsi yang terdapat dalam bahasa Nias tersebut merupakan salah satu cara para penulis bahasa Nias terdahulu untuk memudahkan mereka dalam mengenal serta membedakan cara pelafalan suatu kata.

Artinya, pengadopsian yang terjadi merupakan upaya para penutur asing Nias terdahulu yang ingin mengenal bahasa Nias itu sendiri. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai referensi yang memuat tentang bahasa Nias dulunya yang tidak ditulis atau dibukukan oleh penutur asli bahasa itu sendiri.


Penulisan karakter adopsi dalam bahasa Nias 

1). Penulisan karakter Ö / Õ 

Karakter õ/ö merupakan huruf vokal (vowel) dalam bahasa Nias terkadang ditulis tidak beraturan.

Faktanya, tidak jarang penulisan karakter dilakukan dengan cara menggantinya menggunakan karakter lain yang sesungguhnya karakter tersebut tidak dapat seutuhnya dijadikan sebagai penggantinya karena memiliki lafalan dan fungsi lain, kecuali merupakan ketentuan umumnya.

Contohnya, penulisan marga atau nama keluarga yang memuat karakter õ/ö. Kebanyakan penulisan marga sekarang ini yang menggunakan karakter õ/ö digantikan dengan karakter "O". Anehnya,  karakter Ö / Õ masih juga digunakan dalam teks tertulis resmi lainnya selain marga atau nama orang. 

Dalam hal ini terdapat ketidak-konsistenan dalam penulisan.


2). Penulisan karakter Ŵ

Penulisan karakter Ŵ juga demikian. Seperti pada ulasan sebelumnya, penulis telah menjelaskan kekeliruan yang sering terjadi dalam penulisan karakter adopsi ini. 

Sesungguhnya, pelafalan karakter Ŵ dalam bahasa Nias memiliki kesamaan pelafalan karakter W dalam bahasa Indonesia. Sedangkan W dalam bahasa Nias vibrasinya lebih keras.


Penulis bahasa Nias terdahulu

Beberapa penulis buku yang menggunakan bahasa Nias pada zaman dahulu yaitu seperti Wilhelm Heinrich Sundermann, Schröder & Steinhart, Ludwig Ernst Denninger,  C.W Frickenschimidt dan lain-lain.

W.H. Sundermann

Para penulis bahasa Nias yang terdahulu adalah orang-orang yang telah berbakti kepada Nias yang selalu dikenang sepanjang masa. Semua hal yang pernah mereka perjuangkan pada masa lampau, kini menjadi bagian yang sangat berharga bagi orang Nias.

Termasuk kepada saya sendiri sebagai penulis artikel blog ini.

Berkaitan dengan aksara unik yang mereka gunakan masa itu yaitu Ö, Õ dan Ŵ dapat dipastikan bahwa karakter tersebut merupakan penyesuaian pelafalan yang mereka anggap mendekati pada fonem bahasa Nias.

Pelafalan Ö dalam bahasa jerman sama dengan bunyi "e" dalam kata "belum". Demikian dalam bahasa Nias, Ö mewakili bunyi "e" dalam kata "belum".

Selain itu, jika diperhatikan bagaimana ejaan bahasa Jerman, "W" tidak dieja layaknya ejaan "W" dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jerman, W cenderung dilafalkan mendekati bunyi "V" dalam bahasa Indonesia.

Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa penggunaan karakter W dalam bahasa Nias tidak sama dengan W dalam bahasa Indonesia (lebih mengarah pada fonemiknya bahasa Jerman). Sedangkan Ŵ diasumsikan sama dengan W dalam bahasa Indonesia.


Pelafalan Ŵ dalam bahasa sumbernya (Welsh) sama halnya melafalkan "U" pada kata ALUR. Singkatnya,  Ŵ dilafalkan dengan bunyi U panjang. Selain itu, dalam bahasa Welsh, Ŵ tergolong huruf vokal dan bukan konsonan.

Dengan pelafalan tersebut, penulis berasumsi bahwa para penulis bahasa Nias terdahulu menganggap fonem Ŵ lebih mendekati bunyi konsonan W dalam kata "Warna" sehingga mereka menetapkan karakter Ŵ layaknya W dalam bahasa Indonesia.




Kesimpulan

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Para penulis bahasa Nias terdahulu tidak mengetahui pelafalan W dalam bahasa Indonesia / bahasa melayu sehingga mencari kesamaan pelafalan untuk bahasa Nias dari bahasa lain yaitu Ŵ.
  2. Penyusunan alfabet Nias berbasis bahasa Jerman.

Untuk karakter Ö/ Õ tentunya sulit untuk diubah menjadi "e" layaknya  dalam abjad Bahasa Indonesia karena telah banyak digunakan baik di dalam nama suatu daerah, marga maupun hal lain. Demikian halnya dengan penulisan karakter Ŵ dalam bahasa Nias tidak dapat diubah lagi.

Berdasarkan penggunaannya, maka ö / õ digunakan sebagai pengganti fonem "e" seperti dalam kata "belum".

Karakter "ŵ" mewakili fonem "w" dalam bahasa Indonesia dan dapat digunakan untuk mewakili pelafalan fonem w seperti dalam kata "waktu". Jadi, jika seandainya kata "waktu" adalah bahasa Nias, penulisannya akan menjadi "ŵaktu".

Sedangkan "w" dalam bahasa Nias tidak sama pelafalannya dengan "w" dalam bahasa Indonesia. W dalam bahasa Nias hanya digunakan untuk mewakili fonem yang vibrasinya lebih keras. Apabila dalam bahasa Indonesia kata "waktu" dilafalkan "/waktu/, dalam bahasa Nias akan cenderung dilafalkan mendekati /wvaktu/.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.

Referensi khusus:
Dachi, D.K. 2017. "Soera Ni’amoni’ö: Alkitab berbahasa Nias", ononiha.org, diakses pada tanggal 28 Oktober 2019 melalui https://ononiha.org/678/soera-niamonio-alkitab-berbahasa-nias/

Plus, Welsh. 2015. "Alphabet & Vowels - Welsh Pronunciation (Series 1)", youtube. Section 4:57-5:03, diakses pada tanggal 28 Oktober 2019 melalui https://www.youtube.com/watch?v=Gb8Bps3bG84.

Posting Komentar untuk "Penggunaan Karakter Adopsi dalam Bahasa Nias"