Pola Kalimat Interogatif Bahasa Nias Dialek Selatan



Kalimat Interogatif merupakan suatu kalimat yang menggunakan kata tanya khusus dan hanya perlu direspon dengan jawaban "ya" atau "tidak". Kalimat ini hanya berfungsi untuk mendapatkan penegasan dari suatu informasi.

Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, kalimat interogatif dapat dicontohkan dengan kalimat berikut ini:

  1. Apakah anda akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi? (ya/tidak)
  2. Apakah mereka telah mempersiapkan segala kebutuhan kita hari ini? (ya/tidak)
  3. Apakah anda suka membaca buku ilmiah? (ya/tidak)
  4. Apakah anda seorang peserta didik? (ya/tidak)
  5. Apakah anda seorang peneliti? (ya/tidak)
Dari beberapa contoh di atas, kalimat interogatif telah digambarkan dengan singkat dan jelas dalam kaidah Tata Bahasa Indonesia. Demikian halnya dengan bahasa Nias atau Li Niha. Penutur Li niha juga sering menggunakan kalimat dimaksud dalam konteks percakapan informal maupun formal. 

Akan tetapi, dalam Tata Bahasa Nias dialek selatan (Teklukdalam) terdapat sedikit perbedaan pola kalimat dalam penyampaiannya yang tidak sepenuhnya mengikuti kaidah Bahasa Nasional sebagai pedoman dasar pembentukan tata bahasa daerah. Hal tersebut tidak dapat dihindari dalam struktur penyusunan kalimat interogatif Li Niha Raya (bahasa Nias dialek selatan) ini.

Penulis menyarankan pembaca untuk mengenal terlebih dahulu cara penyusunan atau pola kalimat afirmatif dan negatif Li Niha Raya sebelum membaca lebih lanjut tentang kalimat interogatif ini. Silakan baca di sini.


Kata Tanya Dalam Kalimat Interogatif  Bahasa Nias Dialek Selatan

Jika dalam bahasa Indonesia, kata tanya interogatif selalu menggunakan kata "Apakah", maka sebaliknya, dalam bahasa Nias dialek selatan ini menggunakan kata "Hai". Untuk menjawab kalimat interogatif dalam bahasa Nias dialek selatan ini adalah dengan kata:
  •  "Yaia" yang terjemahannya "ya" dalam bahasa Indonesia
  •  "Löna" yang terjemahannya "tidak" dalam bahasa Indonesia.
Akan tetapi, kata dalam bahasa Nias dialek selatan, jawaban "yaia" atau "Löna" dapat digunakan sebagai respon dalam konteks formal.

Alternatif jawaban lain dalam konteks tidak resmi/ informal

Untuk menjawab kalimat interogatif dalam waktu lampau, kata yang digunakan adalah 
  • "Moa" yang terjemahannya "Sudah" dalam bahasa Indonesia
  • "Löna na" yang terjemahannya "belum" dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, untuk merespon kalimat yang membutuhkan jawaban "bukan" dalam bahasa Indonesia, maka gunakan kata "Tena" yang terjemahannya adalah bukan.

Meskipun sesungguhnya, kalimat interogatif hanya perlu dijawab dengan Yaia atau Löna saja, penutur bahasa Nias lebih cenderung menjawab dengan jawaban alternatif di atas yang tergolong informal. 

Contohnya, jika seseorang menanyakan "Hai iraono sikolah ndraugö?" yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia yaitu "Apakah anda seorang peserta didik?" Maka, penutur bahasa Nias dialek selatan akan lebih cenderung menjawab dengan kata "Yaia" (ya) ataupun "Tena" (bukan). 

Sedangkan, jika dalam kaidah formal kalimat interogatif Li Niha Raya "Hai iraono sekolah ndraugö?" mestinya dijawab dengan kata "Yaia,  iraono sikola ndraoto" atau " Löna, tena iraono sikola ndraoto". Itulah sedikit penjelasan tentang jawaban para penutur Li Niha Raya dalam konteks tidak formal.


POLA KALIMAT VERBAL INTEROGATIF 

a. Waktu sekarang
Dengan subjek: U-, Õ-, La-, Mi, Ma-, Ta-, I-
Pola (+): Hai ++ P+ O (+ Pelengkap/Keterangan) + ?
Contoh:
  1. Hai laböjini jalo? (Apakah mereka menyapu lantai?) 
  2. Hai isura jura? (Apakah dia menulis surat?)
Pola (-): Hai + löna + S + O (+ Pelengkap/Keterangan) + ?
Contoh:
  1. Hai löna laböjini jalo? (Apakah mereka tidak menyapu lantai?) 
  2. Hai löna isura jura? (Apakah dia tidak menulis surat?)

Dengan subjek: Ndraoto, Ndraugö, Ndraga, Ita, Ira, Mi dan Ya.
Pola (+): Hai + O (+ pelengkap/keterangan)  + S  ?
Contoh:
  1. Hai mamöjini salo ira? (Apakah mereka menyapu lantai?) 
  2. Hai manura sura ya? (Apakah dia menulis surat?)
Pola (-): Hai + Löna P+ obj (+ pelengkap/keterangan)  + S  ?
Contoh:
  1. Hai löna mamöjini salo ira? (Apakah mereka tidak menyapu lantai?) 
  2. Hai löna manura sura ya? (Apakah dia tidak menulis surat?)

b. Waktu lampau
Menggunakan subjek  U-, Õ-, La-, Mi, Ma-, Ta-, I-. Subjek ini dapat digunakan untuk kalimat yang menggunakan kata kerja transitif maupun intransitif.
Pola (+): Hai Ma + S + P + O(+ pelengkap/keterangan)
Contoh:
  1. Hai ma laböjini jalo? (Apakah mereka telah menyapu lantai?) 
  2. Hai ma isura jura? (Apakah dia telah menulis surat?)
Dengan subjek: Ndraoto, Ndraugö, Ndraga, Ita, Ira, Mi dan Ya. Subjek ini dapat digunakan untuk kalimat yang menggunakan kata kerja transitif maupun intransitif.
Pola1 (-): Hai + Löna na + P + O (+ pelengkap/keterangan)  ++  ?
Contoh:
  1. Hai löna na mamöjini salo ira? (Apakah mereka belum menyapu lantai?) 
  2. Hai löna na manura sura ya? (Apakah dia belum menulis surat?)
Pola2 (-): Hai Löna na si+ P + O (+ pelengkap/keterangan)  + S +  ?
Contoh:
  1. Hai löna na si mamöjini salo ira? (Apakah mereka belum menyapu lantai?) 
  2. Hai löna na si manura sura ya? (Apakah dia belum menulis surat?)

c. Waktu yang akan datang
Pada kalimat yang menunjukkan waktu akan datang, gunakan subjek  Gu, , Ndra, Gi, Ga, Da, Ya untuk predikat intransitif maupun transitif. Selain itu, pada kalimat "waktu akan datang", terkadang kata kerja Transitif dan Intransitif-nya mengalami variasi bentukan tidak beraturan seperti bentukan kata kerja berinfiks (sisipan) maupun mengalami perubahan unik. 
Pola (+): Hai +++ O (+ pelengkap/keterangan) + ?
Contoh:
  1. Hai gi sumura jura khönia? (Apakah kalian akan menulis surat untuknya?)
  2. Hai ndra manalui sekhula? (Apakah mereka akan mencari buah kelapa?)
Pola (-): Hai + löna/na* + S + P + O (+ pelengkap/keterangan) + ?
Contoh:
  1. Hai löna gi sumura jura khönia? (Apakah kalian tidak  akan menulis surat untuknya?)
  2. Hai löna ndra manalui sekhula? (Apakah mereka tidak akan mencari buah kelapa?)
*Catatan: "Na" adalah bentukan kontraksi dari kata löna dalam bahasa Nias dialek selatan dan itu tergolong informal.



POLA KALIMAT NOMINAL INTEROGATIF 

Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya selain kata kerja. Predikatnya bisa kata benda, kata sifat atau kata keterangan yang menjelaskan keadaan atau situasi subjek dalam kalimat.

++ Predikat kata sifat

a. Waktu sekarang
Untuk menyatakan waktu sekarang, subjek yang digunakan adalah Ndaoto, Ndraugö, Mi, Draga, Ya, Ira dan Ita.
 Pola (+): Hai + P+ S+ ?
Contoh:

  1. Hai akhömö ndraoto? (apakah saya sakit?)
  2. Hai akhömö  ndraugö? (apakah kamu sakit?)
  3. Hai akhömö  ndraga? (apakah kami sakit?)
  4. Hai akhömö  mi? (apakah kalian sakit?)
  5. Hai akhömö  ya? (apakah dia sakit?)
  6. Hai akhömö  ira? (apakah mereka sakit?)
  7. Hai akhömö  ita? (apakah kita sakit?)
 Pola (-): Hai + löna + P + S + ?
Contoh:

  1. Hai löna akhömö ndraoto? (apakah saya tidak sakit?)
  2. Hai löna akhömö  ndraugö? (apakah kamu tidak sakit?)
  3. Hai löna akhömö  ndraga? (apakah kami tidak sakit?)
  4. Hai löna akhömö  mi? (apakah kalian tidak sakit?)
  5. Hai löna akhömö  ya? (apakah dia tidak sakit?)
  6. Hai löna akhömö  ira? (apakah mereka tidak sakit?)
  7. Hai löna akhömö  ita? (apakah kita tidak sakit?)

b. Waktu lampau
Untuk menyatakan waktu lampau, subjek yang digunakan adalah Ndaoto, Ndraugö, Mi, Draga, Ya, Ira dan Ita.
 Pola (+): Hai + Ma +++ ?
Contoh:

  1. Hai ma akhömö ndraoto? (apakah saya telah sakit?)
  2. Hai ma akhömö ndraugö (apakah kamu telah sakit?)
  3. Hai ma akhömö ndraga (apakah kami telah sakit?)
  4. Hai ma akhömö mi (apakah kalian telah sakit?)
  5. Hai ma akhömö ya (apakah dia telah sakit?)
  6. Hai ma akhömö ira (apakah mereka telah sakit?)
  7. Hai ma akhömö ita (apakah kita telah sakit?)

Pola (-): Hai + Löna S~ + P + S + ?
Contoh:

  1. Hai löna sakhömö ndraoto? (apakah saya belum sakit?)
  2. Hai löna sakhömö ndraugö (apakah kamu belum sakit?)
  3. Hai löna sakhömö ndraga (apakah kami belum  sakit?)
  4. Hai löna sakhömö mi (apakah kalian belum  sakit?)
  5. Hai löna sakhömö ya (apakah dia belum  sakit?)
  6. Hai löna sakhömö ira (apakah mereka belum  sakit?)
  7. Hai löna sakhömö ita (apakah kita belum sakit?)

c. Waktu yang akan datang
Untuk menyatakan waktu yang akan datang, subjek yang digunakan adalah Gu, Gö, Gi, Da, Ya, Ndra dan Ga.
 Pola (+):  Hai +++?
Contoh:
  1. Hai gu marase? (apakah saya akan capai?)
  2. Hai gö olofo? (apakah kamu akan lapar?)
  3. Hai gi lumana? (apakah kalian akan miskin?)
  4. Hai da olofo? (apakah kita akan lapar?)
  5. Hai ya olofo? (apakah dia akan lapar?)
  6. Hai ndra elunu? (apakah mereka akan tersesat?)
  7. Hai da kayo? ( apakah kita akan kaya?)
Pola (-):  Hai + Löna + S + P +?
Contoh:
  1. Hai löna gu marase? (apakah saya tidak akan capai?)
  2. Hai löna gö olofo? (apakah kamu tidak akan lapar?)
  3. Hai löna gi lumana? (apakah kalian tidak akan miskin?)
  4. Hai löna da olofo? (apakah kita tidak akan lapar?)
  5. Hai löna ya olofo? (apakah dia tidak akan lapar?)
  6. Hai löna ndra elunu? (apakah mereka tidak akan tersesat?)
  7. Hai löna da kayo? ( apakah kita tidak akan kaya?)

Pengecualian:
Penting untuk diketahui bahwa pola kalimat nominal bagian "c" di atas hanya dapat berfungsi untuk predikat yang menggunakan satu kata saja. Jika predikatnya terdiri dari dua kata atau lebih, maka polanya adalah sebagai berikut:

 Pola (+): Hai + Ya + P + S + ?

Pola di atas berlaku untuk subjek kalimat yang menggunakan frasa kata benda untuk menunjukkan suatu makna kata sifat dalam terjemahan bahasa Indonesia. Di sini perlu digunakan Kata Ganti Milik/ possessive pronouns: -gu (saya), -u/-mö (kamu), -nia (dia), -mi (kalian), -ra (mereka), -ma (kami), -da (kita).

Contoh kata:
  1. Ovökhi dödö = haus
  2. Abu dödö = Sedih, berkabung
  3. Omuso dödö =Senang


Contoh kalimat:
  1. Hai ya ovökhi dödöu? = Apakah semoga perih hatimu? (apakah kamu akan haus?)
  2. Hai ya abu dödönia?= Apakah semoga hatinya sedih?  (apakah dia akan sedih?)
  3. Hai ya omuso dödöu? = Apakah semoga hatimu senang?  (apakah kamu akan senang?)


*Kalimat yang diwarnai merah di atas adalah terjemahan literal ke dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, terjemahan literal itu tidak bisa digunakan sebagai makna sesungguhnya.
 Pola (-): Hai + löna + ya + P+ S ?
Contoh:
  1. Hai löna ya ovökhi dödöu? (apakah kamu tidak akan haus?)
  2. Hai löna ya abu dödönia? (apakah dia tidak akan sedih?)
  3. Hai löna ya omuso dödöu? (apakah kamu tidak akan senang?)

++ Predikat kata benda
Pola (+): Hai + P + S +?
Contoh: 
  1. Hai guru ndraoto?
  2. Hai iraono ya?
 Pola (-): Hai + tena + P + S +?
Contoh: 
  1. Hai tena guru ndraoto?
  2. Hai tena iraono ya?


++ Predikat kata Keterangan
 Pola(+): Hai + Ket + so ++?
Contoh:
  1. Hai gaö so ya?
  2. Hai gaö so ira?
Pola(-): Hai + tena + Ket + so + S+?
Contoh:
  1. Hai tena gaö so ya?
  2. Hai tena gaö so ira?
 Pola2 (-): Hai + löna ++ Ket + ?
Contoh:
  1. Hai löna ya'ia gaö?
  2. Hai löna ya'ira gaö?
Catatan: subjek untuk pola2 (-) keterangan di atas adalah: ya'oto, ya'ugö, ya'ami, ya'ira, ya'aga, ya'ia, ya'ita.

Keterangan:

  • S =  Subjek,
  • P = Predikat,
  • O = Objek.
Demikian saja penjelasan sederhana tentang Pola Kalimat Bahasa Nias Dialek Selatan yang diuraikan pada halaman ini, khususnya untuk pola kalimat interogatif  Li Niha Raya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Posting Komentar untuk "Pola Kalimat Interogatif Bahasa Nias Dialek Selatan"