Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Perilaku yang Perlu Dihindari saat di Pulau Nias

 


Pulau Nias merupakan salah satu destinasi wisata yang perlu anda kunjungi di Indonesia. Dalam Li Niha (Bahasa Nias), pulau tersebut dikenal dengan istilah Tanö Niha.  

Apabila belum pernah berwisata ke Pulau Nias, silakan gunakan jasa tour/travel yang tersedia baik di dalam maupun di luar daerah dimaksud.

Oleh karena itu, sebagai panduan berwisata, beberapa hal umum yang tidak boleh dilakukan selama perjalanan wisata. Hal ini bertujuan untuk membantu para wisatawan (turis) yang ingin tahu lebih banyak tentang Nias. 


1. Berbicara

Untuk menjalin hubungan komunikasi yang lebih baik, anda perlu memahami bagaimana tradisi sosialnya. 


Jangan sering menyapa seseorang dengan kata "halo" 

Menegur seseorang yang belum dikenal dengan kata "halo" saja akan dianggap kurang sopan atau sangat tidak sopan, kecuali ketika menerima telepon seseorang. Orang Nias cenderung menyukai ucapan Ya'ahowu


Jangan membelakangi lawan bicara

Sesuai dengan kulturnya, berbicara dengan membelakangi lawan bicara dianggap tidak menghormati orang lain atau sombong.


Jangan sering memaki

Terkadang kebiasaan memaki setiap kali berbicara dapat terbawa-bawa. Berbicara sambil mengucapkan hal-hal yang tidak baik akan dianggap kurang ajar / tidak sopan.


Jangan bergurau kasar kepada perempuan

Bergurau memang sah-sah saja selagi tidak menyinggung pihak lain. Akan tetapi, bergurau kasar kepada perempuan merupakan salah satu hal yang sangat sensitif. Hal ini dapat menimbulkan masalah.


Jangan biasakan menyela pembicaraan 

Menyela pembicaraan ketika lawan bicara sedang mengatakan sesuatu dapat dianggap kurang sopan.


Jangan sering mengucapkan kata "kau"

Kata tersebut terkadang sangat menyinggung dan dianggap kasar dalam pembicaraan, terlebih jika mengucapkannya kepada orang yang belum dikenal maupun yang berusia lebih tua dari anda.

"Kau" biasanya hanya  dapat diterima ketika dimuat dalam teks rohani, puisi atau lagu yang bernilai moral baik.


2. Berpakaian

Jangan berpakaian bikini ketika tidak sedang berwisata bahari

Hal ini sangat erat kaitannya dengan perempuan. Bule perempuan yang hobi surfing biasanya hanya mengenakan pakaian renang tersebut ketika ingin berselancar. 

Pakaian dimaksud hanya dianggap wajar dikenakan apabila berada di pantai Sorake, Lagundri atau beberapa tempat surfing lainnya di Pulau Nias. Selain dari tempat tersebut, anda akan dianggap berlebihan.


Jangan mengenakan singlet dalam kunjungan ke desa-desa wisata

Jika hanya bermodalkan celana dan singlet (pakaian dalam laki-laki yang tidak berlengan) ketika berkunjung ke suatu desa wisata yang tidak identik dengan pantai atau sejenisnya, itu dapat dianggap tidak etis.


Jangan melipat lengan baju

Lengan baju akan terlihat rapi jika digunakan secara baik. Khusus untuk laki-laki, jangan melipat lengan baju anda sebagai upaya untuk memamerkan otot-otot lengannya. Tindakan tersebut bisa saja memicu ketidaksenangan orang-orang tertentu, terutama di daerah pariwisata luar kota.


3. Menggunakan Tangan Kiri

Jangan memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kiri

Memberikan atau meminta sesuatu dengan tangan kiri dapat dianggap kurang beretika. Jika di negara barat memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kiri maupun kanan dianggap etis, lain halnya dengan kultur Nias. Tangan kanan lebih cenderung digunakan untuk tindakan dimaksud.

Jangan makan dengan tangan kiri

Kecenderungan menggunakan tangan kiri untuk makan dapat dianggap lucu, kecuali jika anda makan menggunakan sendok dan garpu.


4. Bersama dengan Pasangan

Jangan mengecup pasangan di tempat publik

Mempertontonkan hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya Nias, seperti mengecup pasangan di depan publik merupakan tindakan yang dianggap tidak etis. 

Jangan mempermalukan pasangan di depan publik

Mempermalukan pasangan di depan publik merupakan tindakan yang dianggap tidak etis. Pelaku dapat menuai respon seperti cemooh atau hinaan dari orang sekitar yang sedang menyaksikan. Bahkan, dalam kasus tertentu bisa saja mendapatkan perlawanan dari orang-orang dimaksud.


5. Jangan Mencuri

Mencuri dianggap sebagai perilaku yang sangat tidak etis. Selain mendapat malu dan kehilangan kepercayaan, sangsi adat maupun hukum formal dapat diberlakukan. Terutama, namun tidak terbatas pada benda-benda bersejarah di lokasi wisata.


6. Jangan Berbuat Asusila

Sudah jelas jika berbuat asusila adalah perbuatan yang tidak baik. Terutama kepada kaum perempuan, sebaiknya tetap menjaga hubungan baik, karena dengan ini anda akan sangat disenangi bahkan dapat dianggap sebagai bagian dari keluarga. 

Dulu, setiap perbuatan asusila biasanya dihukum mati sesuai dengan adatnya. 



7. Jangan Menggoda Perempuan secara Berlebihan

Terutama di daerah luar kota, menggoda perempuan yang belum mengenal anda bisa saja dianggap aneh apalagi jika melakukannya secara berlebihan. Hal ini sangat disarankan kepada para wisatawan laki-laki yang datang dari luar Nias. 

Selain dianggap aneh, juga memungkinkan menimbulkan masalah serius jika bertepatan anggota keluarga maupun sanak saudaranya berada pada waktu dan tempat kejadian.


8. Memasuki Rumah Orang

Jangan masuk ke rumah seseorang tanpa permisi

Sesuasi dengan budaya Nias, seseorang yang ingin memasuki rumah orang lain wajib mengetuk pintu dan meminta izin. Anda boleh masuk ketika tuan rumah mempersilakan.


Jangan masuk ke rumah orang tanpa melepaskan alas kaki

Meskipun rumah seseorang tidak berlantai mewah, sebaiknya alas kakinya dilepaskan sebelum masuk, kecuali tuan rumah mengizinkannya. 


9. Jangan Meneror

Orang Nias pada umumnya tidak suka diteror baik dengan perkataan maupun perbuatan. Mereka tidak akan segan membalasnya. Jangan pernah melakukan perbuatan ini!


10. Jangan Menghina Suku, Agama, Ras, Antar-golongan

Nias memiliki toleransi yang sangat tinggi. Pluralisme masyarakatnya sangat baik. Semua perbedaan yang ada di seluruh Pulau Nias dianggap sebagai anugerah yang wajib dijunjung-tinggi. 

Oleh karena itu tidak perlu menghina apalagi mengadu domba antar masyarakat di dalamnya terkait isu SARA. Hal ini dapat menimbulkan masalah serius.

Demikianlah 10 perilaku yang tidak perlu dilakukan ketika sedang berwisata di Pulau Nias. Setidaknya, beberapa hal tersebut dapat membantu anda lebih mudah bersahabat dengan masyarakat lokal dan membuat wisata anda penuh kesan baik.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat untuk anda.


2 komentar untuk "10 Perilaku yang Perlu Dihindari saat di Pulau Nias"

  1. Ya kalau ada tamu atau wisatawan yg datang di kepulauan nias,wajib mematuhi aturan tersebut.
    Masyarakay ke pulauan Nias itu sangat cepat bersahabat pada orang lain lho.

    BalasHapus