Afiksasi Bahasa Nias Dialek Utara

 



Bahasa Nias yang dikenal dengan istilah Li Niha merupakan salah satu bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Nias. 

Dalam bahasa tersebut, secara struktural dikenal istilah afiksasi (pengimbuhan).


Afiksasi merupakan salah satu proses pembentukan kata dengan mengimbuhkan afiks seperti awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks) maupun konfiks pada bentuk dasar; baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks.


Secara struktural, Bahasa Nias tergolong bahasa daerah yang rumit untuk dipelajari. Terlebih dengan morfemnya yang serba variatif.

Demikian halnya dengan afiksasinya. 

Lama sebelumnya telah ditemukan beberapa afiks yang terdapat dalam Li Niha yang tak jarang digunakan sebagai referensi penelitian di masa sekarang ini.

Sayangnya, sesuai dengan beberapa hasil penelitian, saya menemukan salah satu proklitik dengan fungsi sebagai kata ganti orang ketiga yang dianggap / dipaksakan sebagai prefiks atau awalan suatu kata. Proklitik yang dimaksudkan adalah klitik/klitika yang secara fonologis terikat dengan kata yang mengikutinya. 

Posisi mereka terhadap suatu kata/ morfem bebas menyerupai suatu imbuhan prefiks. Dengan kasus ini, saya menganggapnya sebagai suatu kesalahan analisis yang bisa saja disebabkan dengan rumitnya Li Niha.


Kesalahan Analisis Afiksasi Li Niha

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, saya menemukan proklitik I- yang dianggap sebagai prefiks untuk kata kerja Li Niha. 

Contohnya: Ihalö mbukugu ga Rius

Sesuai dengan contoh kalimat di atas, mereka menafsirkan terjemahan maknanya ke bahasa target yaitu: Bukuku diambil si Rius. Dalam kalimat tersebut terdapat I- yang disertai dengan kata kerja Halö (ambil). 

Dengan penyertaan tersebut pengertiannya dianggap sebagai diambil.

Apabila dalam bahasa Nias dikatakan Ihalö, maka tidak berbeda tujuannya dengan ucapan berikut, kecuali subjeknya:

  • Uhalö (kuambil/ saya mengambil), 
  • Öhalö (kamu ambil/ kamu mengambil), 
  • Mihalö (kalian ambil/ kalian mengambil),
  • Tahalö (kita ambil/ kita mengambil),
  • Mahalö (kami ambil/ kami mengambil),
  • Lahalö (mereka ambil/ mereka mengambil).

Artinya, dalam bahasa Nias Ihalö secara literal dapat diterjemahkan sebagai dia ambil, bukan diambil. Makna lain yang mendekati adalah "diambilnya". 

Memang, Ihalö memungkinkan untuk diterjemahkan seolah "diambil" dalam suatu kalimat berdasarkan pada makna keseluruhan kalimat yang disesuaikan ke bahasa target (dalam hal ini adalah bahasa Indonesia), tetapi itu tidak sesuai dengan proses morfologis.

 Itu hanya teknik penyesuaian terjemahan terhadap makna kalimat.
Jika anda berbicara kepada penutur asli Li Niha dengan ucapan Ihalö mbukugu, dipastikan dalam pemahamannya terdapat gambaran "Seseorang mengambil bukumu". 

Lebih jelasnya, mereka sudah dapat menebak subjeknya. Itu bukan kamu, bukan kalian, bukan mereka, bukan kami atau kita. Mereka akan cenderung bertanya "Haniha ia?" (Siapa dia?) atau "Haniha da'ö?" (Siapa itu?).


Selanjutnya, untuk memastikan lagi bahwa I- bukan prefiks dengan makna di- adalah dengan memahami kalimat Ihalö mbukugu

Kalimat tersebut memiliki makna yang sesuai dengan terjemahan bahasa Indonesia yaitu dia ambil bukuku / dia mengambil bukuku atau diambilnya bukuku.


Apabila kalimat Ihalö mbukugu dianggap memiliki terjemahan baku: "diambil bukuku", maka sangat memungkinkan subjek/objek Li Niha lain untuk dimuat ke dalam kalimatnya.

Ternyata tidak bisa.

Secara struktural, "Ihalö mbukugu" dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Ihalö adalah klausa yang terdiri dari kata ganti orang ketiga tunggal (I-) sebagai subjek dan halö sebagai predikat berkelas verba,
  • Mbukugu adalah frasa nomina yang terdiri dari kata benda mbuku dan kata ganti kepunyaan orang pertama tunggal (-gu)
Penggunaan I- dengan kata kerja sebagai penyerta akan menghasilkan makna/arti:
  • Dia + arti verba
  • Di- + arti verba + -Nya

Selain itu, perlu juga dipahami bahwa khusus untuk pronomina I- dan La- dalam bahasa Nias memiliki ciri khas yang unik yaitu dapat disertai dengan, antara lain:

  • Kata sandang ka/ ga + nama orang
  • Penjelas status pronomina sebagai pelaku/ subjek.

Kata sandang yang dimaksudkan adalah "ka" atau "ga" dalam dialek utara. Kata sandang ini biasanya diletakkan sebelum nama orang atau kata ganti orang dalam kalimat. 


Contoh: I'ohedo ka Dian ba fasa = Dian membawaku ke pasar.


Selanjutnya, kata penjelas yang dimaksudkan adalah bahwa aturan penggunaan I- maupun La- dapat disertai dengan identitas pelaku.


Contoh: Ifaku laza amagu = Ayahku mencangkul sawah.


Amagu adalah penjelas pronomina I- yang berfungsi untuk menjelaskan pelaku orang ketiga tunggal dalam kalimat Li Niha.


Contoh untuk pronomina La- (mereka): lafaku laza ira amagu = Orang ayahku (dan lainnya) mencangkul sawah.


Selain itu semua pronomina yang berjenis proklitik dalam dialek utara dapat digunakan pada kelas verba transitif yang berfungsi membentuk kalimat pasif.


Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa I- bukanlah satu awalan kata dalam Li Niha, tetapi proklitik yang berstatus kata ganti orang ketiga tunggal (dia). Jika pun dalam suatu kalimat terjemahannya bersama dengan kata kerja penyertanya menyerupai awalan di- + arti verba, itu hanya penyesuaian makna ke bahasa target. 


Demikian juga halnya dengan La- yang mereka anggap sebagai prefiks (yang berarti di- dalam bahasa Indonesia).


La- bukanlah salah satu awalan untuk kelas kata Li Niha. La- adalah pronomina untuk orang ketiga jamak (mereka) yang berjenis proklitik.


Saya mencoba menebak bagaimana analisis mereka sehingga La- diasumsikan sebagai prefiks dalam Li Niha yang fungsi tidak sama dengan pronomina dimaksud.

Dalam komunikasi lisan sehari-hari, terdapat banyak kata yang diawali dengan La- dan disertai oleh suatu kata kerja. Misal, He ga'a. Tebai nasa la'ohe nukha da'a he.


Secara bebas, ucapan tertulis di atas dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "Hai, kak. Masih belum boleh dibawa kain ini ya". Sedangkan jika memaknai "La'ohe", secara semantik itu berarti "mereka membawa", namun secara hubungan makna dari keseluruhan kalimat memungkinkan dianggap "dibawa".

Itu pun jika mendasarkannya dengan pengetahuan bahasa target, bahasa Indonesia.

Ucapan He ga'a. Tebai nasa la'ohe nukha da'a he sesungguhnya dapat diganti menjadi struktur formal yakni He ga'a. Tebai nasa mu'ohe nukha da'a he

Pada kalimat kedua ini, kalimatnya secara lengkap dapat terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "Hai, kak. Masih belum boleh dibawa kain ini ya

Berdasarkan kalimat ucapan "He ga'a. Tebai nasa mu'ohe nukha da'a he" pengertian mu'ohe tetap sesuai dengan aslinya. Mu'ohe artinya dibawa/ diantar

Dengan demikian, sesungguhnya dalam percakapan informal Li Niha, banyak penutur yang cenderung memvariasikan awalan "mu-" ke "la-" meskipun secara morfologis itu tidak tergolong perubahan kata yang baku. 


Prefiks Bahasa Nias Dialek Utara

Prefiks adalah imbuhan yang terletak di awal kata. Proses pengimbuhan di awal kata disebut prefiksasi.

Prefiks Ma- 

Prefiks Ma- berfungsi untuk membentuk verba atau kata kerja dan adjektiva.
  1. Ma- menjadi mang-. Mangalö (menyusut). Kata dasarnya adalah alö (susut),
  2. Ma- menjadi mam-. Mamözini (menyapu). Kata dasarnya adalah bözini (sapu),
  3. Ma- menjadi man-. Manötöna (berharap). Kata dasarnya adalah tötöna (harapkan),

Prefiks Me-

Prefiks Me- berfungsi untuk membentuk adjektiva dan numeralia.
  1. Tetap Me-. Mewalu (delapan kali). Kata dasarnya adalah walu (delapan),
  2. Me- menjadi mendr-. Mendrua (dua kali). Kata dasarnya adalah dua (dua),
  3. Me- menjadi med-. Medölu (tiga kali). Kata dasarnya adalah tölu (tiga),
  4. Me- menjadi mew-. Mewitu (tujuh kali). Kata dasarnya adalah fitu (tujuh),
  5. Me- menjadi mez-. Meziŵa (sembilan kali). Kata dasarnya adalah siŵa (sembilan).

Prefiks Mo- 

Prefiks Mo- berfungsi untuk membentuk verba dan adjektiva.
  1. Tetap mo-. Molaŵa (melawan). Kata dasarnya adalah laŵa (lawan),
  2. Mo- menjadi mol-. Moleŵa (menebang). Kata dasarnya adalah leŵa (tebang),
  3. Mo- menjadi mond-. Mondra'u (menangkap). Kata dasarnya adalah ra'u (tangkap),
  4. Mo- menjadi mom-. Mombaloi (menunggu). Kata dasarnya adalah baloi (tunggu),
  5. Mo- menjadi mow-. Mowöli (membeli). Kata dasarnya adalah öli (beli),
  6. Mo- menjadi mog-. Mogai (menyadap). Kata dasarnya adalah khai (sadap).

Prefiks Mu-

Prefiks Mu- berfungsi untuk membentuk verba pasif. Penggunaan awalan ini tidak mengubah bentuk kata dasar penyertanya jika diimbuhkan. Misal, mubasi (dipanen). Kata dasarnya adalah basi (panen).

Prefiks Te- 

Prefiks Te- berfungsi membentuk verba pasif atau adjektiva. Prefiks (awalan) ini tidak mengubah bentuk kata dasar penyertanya jika diimbuhkan. Misal, tefarou (terhasut). Kata dasar farou (hasut)
 

Prefiks Fa-

Prefiks Fa- berfungsi untuk membentuk verba dan nomina.
  1. Tetap Fa-. Fa'auri (kehidupan). Kata dasarnya adalah auri (hidup),
  2. Fa- menjadi fang-. Fangalui (pencaharian). Kata dasarnya adalah alui (cari),
  3. Fa- menjadi fam-. Famakao (siksaan). Kata dasarnya adalah fakao (siksa),
  4. Fa- menjadi fan-. Fanolo (pertolongan). Kata dasarnya adalah tolo (tolong).

Prefiks Fo-

Prefiks Fo- berfungsi untuk membentuk verba dan nomina.
  1. Tetap Fo-. Fohalöŵö (pekerjakan). Kata dasarnya adalah halöŵö (pekerjaan),
  2. Fo- menjadi fondr-. Fondröni (penarik). Kata dasarnya adalah döni (tarik),
  3. Fo- menjadi fol-. Folohe (pembawa). Kata dasarnya adalah ohe (bawa),
  4. Fo- menjadi fom-. Fombaloi (penantian). Kata dasarnya adalah baloi (tunggu/nantikan).
  5. Fo- menjadi fow-. Fowua (buahkan/sukseskan). Kata dasarnya adalah bua (buah/hasil).

Prefiks A-

Prefiks A- berfungsi untuk membentuk verba.
  1. A- menjadi ang-. Angandrö (berdoalah) - Andrö (minta)
  2. A- menjadi am-. Amasi (panenlah) - Basi (panen)
  3. A- menjadi an-. Anötöna (berharaplah) - Tötöna (harapkan)

Prefiks O-

Prefiks O- berfungsi untuk membentuk verba.
  1. Tetap O-. Onukha (berpakaianlah) - nukha (kain/pakaian)
  2. O- menjadi ondr-. Ondrino (memasklah) - rino (masak)

Prefiks Sa-

Prefiks Sa- berfungsi untuk membentuk nomina.
  1. Sa- menjadi sang-. Sangandrö (pendoa/peminta) - Andrö (minta)
  2. Sa- menjadi sam-. Samasi (pemanen) - Basi (panen)
  3. Sa- menjadi san-. Sanötöna (pengharap) - Tötöna (harapkan)

Prefiks So-

Prefiks So- berfungsi untuk membentuk nomina.
  1. So- menjadi sondr-. Sondrino (pemasak) - rino (masak)
  2. So- menjadi sol-. Solohe (pembawa) - ohe (bawa)

Prefiks Da-

Prefiks Da- berfungsi untuk membentuk kata bilangan (numeralia). 
  1. Tetap Da-. Datölu (bertiga) - tölu (tiga)
  2. Da- menjadi dar-. Darua (berdua) - dua (dua)

Infiks Bahasa Nias Dialek Utara

Terdapat beberapa jenis infiks / sisipan dalam bahasa Nias khususnya dialek utara yang hampir semua kelas kata sifat dan beberapa verba dapat disisipinnya. Topik ini telah dijelaskan secara lengkap pada pembahasan sebelumnya. Dalam dialek utara terdapat infiks -ga-, -ge-, -gi-, dan -go- 


Infiks -ga-

Infiks -ga- berfungsi untuk membentuk kata sifat dalam li niha. Misal, areu menjadi agareu. Areu artinya malas dan agareu artinya serba / pada malas.


Infiks -ge-

Infiks -ge- berfungsi membentuk kata sifat. Misalnya, Ebua (besar) menjadi Egebua (serba/pada besar).

Infiks -gi-

Infiks -gi- berfungsi membentuk kata sifat. Misal, ide'ide (kecil) menjadi Igide'ide (serba/pada kecil).

Infiks -go-

Infiks -go- berfungsi membentuk kata sifat. Misal, olofo menjadi ogolofo (serba/pada lapar).

Infiks -lo-

Infiks -lo- berfungsi membentuk kata kerja atau benda. Misal, ohe (bawa) menjadi olohe (berbawaan).



Sufiks Bahasa Nias Dialek Utara

Dalam dialek utara, terdapat beberapa sufiks atau akhiran yang dilekatkan pada suatu kelas kata Li Niha, sebagai berikut:

Sufiks -ö

berfungsi untuk membentuk kata kerja. Kadang kala, penutur menggunakan -kö sebagai penggantinya.
Contoh: Afusi'ö / afusikö (putihkan). 

Sufiks -gö

-gö berfungsi untuk membentuk verba/kata kerja. Misal, tatugö (pastikan).

Sufiks -fö

-fö berfungsi untuk membentuk verba dan nomina. Ailafö (pemalu)

Sufiks -ni

-ni berfungsi untuk membentuk verba. Uduni (musuhi)

Sufiks -si

-si berfungsi untuk membentuk verba. Misal, Ailasi (permalukan)

Sufiks -ŵa

-wa berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, Oheŵa (bawaan)

Sufiks -i

-i berfungsi untuk membentuk verba. Misal, furui (gulungi)

Sufiks -la

-la berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, botola (kepingan)

Sufiks -sa

-sa berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, fakarasa (pertengkaran)

Sufiks -ta

-ta berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, böröta (permulaan)

Sufiks -a

-a berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, owuloa (perkumpulan)

Sufiks -tö

-tö berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, ohitö (tujuan). Kata dasarnya adalah ohi (kejar)

Sufiks -ini

-ini berfungsi untuk membentuk verba. Misal, hagaini (terangi). Kata dasarnya adalah haga (terang, sinar)

Sufiks -igö

-igö berfungsi untuk membentuk verba. Misal, turiaigö (kabarkan/beritakan). Kata dasarnya adalah turia (kabar/berita)


Konfiks Bahasa Nias Dialek Utara

Konfiks atau gabungan afiks dalam dialek utara sebagai berikut:

Konfiks a-ö

Konfiks ini berfungsi untuk membentuk verba. Misal, Angeta'ö (segera lepaskan)

Konfiks fa-ö

Konfiks ini berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, fangaro'ö (pengukuhan)

Konfiks a-la

Konfiks ini berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, angaetula (pemutusan)

Konfiks a-ta

Konfiks ini berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, angahorita (penghabisan)

Konfiks a-ŵa

Konfiks ini berfungsi untuk membentuk nomina. Misal, angandröŵa (permohonan)

Konfiks -lo- -ö

Konfiks ini merupakan gabungan infiks dan sufiks yang berfungsi untuk membentuk verba. Misal, olohe'ö (segera bawa).

Konfiks fa- -si

Konfiks ini merupakan gabungan infiks dan sufiks yang berfungsi untuk membentuk verba. Misal, fangawaisi (penyelesaian).


Perhatian: Afiksasi di halaman ini masih belum disempurnakan.

Demikian penjelasan tentang afiksasi bahasa Nias khususnya untuk dialek utara. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Afiksasi Bahasa Nias Dialek Utara"