Ya'ahowu, Salam Khas Nias

 

Salam suku orang Nias

Ya'ahowu merupakan salam khas masyarakat Nias. Salam ini sangat populer di kalangan penutur bahasa Nias (Li Niha) dan memiliki banyak makna yang bisa saja perlu ditafsirkan berdasarkan konteks percakapan.

Untuk memahami arti dari istilah Ya'ahowu, kajian linguistik dirangkum sebagai berikut:


Asal-usul istilah Ya'ahowu

Secara etimologis, istilah Ya'ahowu berasal dari dua kata isolek Nias yaitu "ya" dan "ahowu". "Ya" berarti "semoga" dan "ahowu" berarti "terlihat penuh berkat". Sedangkan secara gramatikal, mereka terdiri dua kelas kata yang berbeda pula. Ya tergolong kelas kata adverbia (kata keterangan), sedangkan ahowu berada dalam kelas adjektiva (kata sifat). 

Kata benda (nomina) dari Ahowu yaitu howuhowu yang artinya berkat/anugrah, sedangkan kata kerjanya adalah fahowu'ö (artinya: berkati). Selain itu, apabila verba (kata kerja) fahowu'ö digunakan ke dalam kalimat pasif, maka akan berubah menjadi tefahowu'ö (artinya: diberkati/dikuduskan).

Dengan demikian,  Ya'ahowu dapat diartikan secara literal "semoga terlihat penuh berkat". 


Pengertian Ya'ahowu

Selain memiliki arti harafiah (literal), istilah dari salam ini memiliki makna lain yang dapat ditafsirkan berdasarkan konteks percakapan (ungkapan pragmatis), antara lain:

  1. Semoga damai besertamu,
  2. Semoga selamat dan bahagia,
  3. Sampai jumpa,
  4. Senang bertemu dengan anda/kalian,
  5. Senang berkenalan dengan anda/kalian,
  6. Salam kenal,
  7. Selamat datang,

Selain itu, ungkapan tersebut juga dapat dimaknai selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam dan lainnya. 

Hal tersebut dikarenakan penutur bahasa Nias terkadang tidak mengucapkan kalimat yang lengkap kepada audiens/ pendengarnya. 

Untuk mengucapkan selamat pagi, selamat siang dan selamat malam dalam bahasa Nias dialek utara, secara lengkapnya dapat digunakan kalimat berikut:

  • Ya'ahowu zi hulö wongi = Selamat pagi
  • Ya'ahowu zi laluo = Selamat siang
  • Ya'ahowu zi tanö'owi = Selamat sore
  • Ya'ahowu zi bongi = Selamat malam.
Sedangkan dalam dialek selatan (Telukdalam dan kepulauan batu), ungkapan tersebut sedikit berbeda:

  • Ya'ahowu jahulö woni = Selamat pagi
  • Ya'ahowu ji laluo = Selamat siang
  • Ya'ahowu ji tanö'owi = Selamat sore
  • Ya'ahowu ji boni = Selamat malam.

Pelafalan Ya'ahowu

Secara fonologis, Ya'ahowu dilafalkan sesuai dengan aturan pelafalan huruf vokal maupun konsonan bahasa Nias.

  • Y dilafalkan seperti bunyi /y/ dalam 'yakin'
  • A dilafalkan seperti bunyi /a/ dalam 'aku'
  • H dilafalkan seperti bunyi /h/ dalam 'hadir'
  • O dilafalkan seperti bunyi /o/ dalam 'topi'
  • W dilafalkan seperti bunyi /wv/. Pelafalan w bahasa Nias tidak sama dengan w dalam Bahasa Indonesia.
  • U dilafalkan seperti bunyi /u/ dalam 'itu'.

Kalimat dengan Ya'ahowu

Beberapa contoh kalimat bahasa Nias lainnya yang memuat istilah Ya'ahowu di dalamnya beserta artinya:
  1. Ya'ahowu ndra'ugö, nogu! = Semoga kamu diberkati, nak!
  2. Ya'ahowu mbawa wa'atumbumö = Selamat Ulang Tahun!
  3. Ya'ahowu zamosumange zatuania = Semoga terberkati yang menghormati orangtuanya
  4. Ya'ahowu wahuwusada = Semoga terberkati kebersamaan kita
  5. Ya'ahowu we'asomi = Selamat atas kedatangan kalian
  6. Ya'ahowu we'asomö = Selamat datang
  7. Ya'ahowu zi faduhu tödö = Terberkatilah orang yang percaya 

Kesalahan umum tentang pengertian Ya'ahowu

Tidak sedikit artikel di internet yang memuat pengertian khusus tentang istilah Ya'ahowu yang mengelompokkan asal istilah tersebut dalam morfem ya, a dan howu

Tidak ada masalah dengan "ya", tetapi yang sungguh keliru adalah kaidah maupun hasil analisis morfologi tentang ahowu

Dalam beberapa artikel, kajian mereka tertuju pada pemisahan a dan howu. Memang dalam bahasa Nias, Howu memiliki terjemahan dalam bahasa Indonesia yaitu umbut.  

Umbut biasanya merupakan bagian tumbuhan yang masih muda. 

Contohnya umbut kelapa. 

Akan tetapi, jika dianalisis lebih jauh secara etimologis, itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan umbut. 

Mungkin ada yang berasumsi bahwa  "a" dapat menjadi bagian prefiks atau awalan penyerta yang menandakan kata sifat dalam bahasa Nias. 

Dalam hal ini kata benda yang menjadi adjektiva (kata sifat). 

Kemungkinan lain mereka beranggapan bahwa dengan mengklasikasikannya ke dalam satuan terkecil akan memunculkan asal mula istilah tersebut. Ternyata, itu tidak benar.

Bahasa daerah Nias tidak sama dengan bahasa Indonesia yang mudah diketahui asal-usul katanya. 

Terdapat banyak keunikan tersendiri dalam bahasa Nias yang sejauh ini peneliti belum mampu mengungkapkannya lebih terperinci, khususnya dalam variasi bentukan suatu morfem / kata dan pola kalimat Li Niha.

Kekeliruan ini dapat saja terjadi karena mereka (para peneliti bahasanya) tidak cermat atau kurang paham tentang kaidah Li Niha. 

Juga, mereka tidak tahu bahwa kata pengulangan dari "ahowu" adalah "ahowuhowu". Ahowuhowu berarti bersifat sungguh terberkati/ terlihat penuh berkat / terlihat penuh sukacita.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan penggunaan Li Niha, kata ahowuhowu tidak lagi sering dituturkan dalam percakapan sehari-hari sehingga menjadi bagian bahasa kuno yang terlupakan maknanya.

Berikut beberapa contoh sederhananya untuk memperdekat pemahaman tentang kata dimaksud:

  • No ahowuhowu ndra'ugö, nogu = Kamu sungguh kelihatan penuh berkat (bersukacita), nak.
  • Yaahowuhowu ndra'ugö, nakhi = Semoga kamu sungguh terlihat penuh berkat /sukacita, dik.

Dengan demikian, jelas bahwa istilah ya'ahowu hanya berasal dari dua morferm dasar yaitu ya dan ahowu. 

Selain itu, istilah ya'ahowu tidak memiliki hubungan makna dengan kata howu (umbut). 


Penggunaan Label Ya'ahowu

Selain sebagai salam tradisional ono niha, istilah ini juga banyak digunakan untuk label / nama tempat, kegiatan / pesta dan lainnya. 

Seperti halnya dalam pelaksanaan kegiatan bercirikhaskan budaya Nias.

Contohnya festival ya'ahowu, tari maena ya'ahowu, dll.

Di kota Gunungsitoli, istilah tersebut juga digunakan sebagai label atau nama taman kota dan pasar. 


Kapan Harus Saya Ucapkan Ya'ahowu?

Mungkin dengan penjelasan sebelumnya anda masih bertanya kapan wajibnya saya mengucapkan salam ini dan kepada siapa saja?

Pertanyaan semacam ini merupakan pertanyaan umum yang memungkinkan tersirat dalam benak seseorang yang belum paham tentang Nias, terlebih dengan budayanya.

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, perlu diketahui bahwa umumnya masyarakat Nias memiliki tradisi sosial yaitu "saling menghormati"; hal ini populer dengan istilah Moroi khöda zumangeda.

Sesuai dengan tradisi Nias, menghormati orang lain (selain diri sendiri) merupakan tindakan yang sangat baik dan terpuji.

Menghormati dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana yang dianggap bernilai seperti halnya mengucapkan salam.

Untuk mengucapkan salam, anda dapat menyampaikannya kepada orang lain baik yang telah maupun belum kenal; baik tua maupun muda. 

Tidak ada larangan untuk itu. 

Bahkan, dengan menyapa seseorang yang belum dikenal akan berdampak positif untuk citra diri sendiri. 

Itulah sebabnya mengapa perlu seseorang mengetahui salam khas Nias.

Salam Ya'ahowu memiliki makna yang cukup positif dan dianggap sangat sopan oleh penutur bahasa Nias dalam hubungan komunikasi. 

Oleh karena itu, salam ini dapat diucapkan kepada etnis Nias baik dalam situasi formal maupun non formal.  

Dapat diucapkan ketika bertemu seseorang, memulai / mengakhiri pidato, memulai/mengakhiri percakapan via telepon, SMS, dan lainnya. 

Perlu diketahui bahwa etnis tersebut kurang menyukai kata halo sebagai pengganti Ya'ahowu, terlebih jika mengucapkannya kepada seseorang yang lebih tua. Itu dapat dianggap tidak sopan.

Sekian, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Ya'ahowu, Salam Khas Nias"